Senin, 05 November 2012

Yakhont TNI AL Tengggelamkan Kapal Perang Musuh


Yakhont TNI AL Tenggelamkan Kapal Perang Musuh

 

Sabtu (13/10) merupakan hari yang paling menggembirakan b agi TNI AL, setelah dalam puncak latihan Armada Jaya XXXI/2012 yang telah berlangsung sejak 25 September  lalu, rudal Yakhont yang ditembakkan dari KRI-534 Oswald Siahaan berhasil menjebol dan menenggelamkan “kapal perang musuh” yang diperankan kapal perang yang sudah tidak dipakai lagi. Tepat pukul 10.00 wita, rudal Yakhont menjebol bagian tengah kapal yang ditempatkan 182 km dari KRI-534, dan beberapa menit kemudian impaknya membuat kapal sasaran ini tenggelam.

Kepada Angkasa/Commando yang diberi kesempatan meliput langsung penembakan ini secara eksklusif dari Kapal Markas KRI-591 Surabaya, di perairan Sulawesi Utara, KSAL  Laksamana TNI Soeparno menyatakan apresiasi mendalam kepada seluruh prajurit  yang terlibat dalam demo penembakan ini. Ia juga menyatakan penghargaan serupa kepada pihak Seskoal yang baru pertama kali dipercaya sebagai pengendali latihan puncak TNI  AL, Armada Jaya. Secara umum, Armada Jaya XXXI/2012 merupakan ajang latihan operasi amfibi untuk merebut  kembali sebuah wilayah di Kalimantan Timur yang dikuasai musuh.

Yakhont ditembakkan untuk menghancurkan kekuatan laut musuh yang datang untuk mem-back-up kekuatan mereka yang tengah diserbu pasukan Marinir TNI AL. Kesaktian rudal antikapal permukaan ini kini tengah jadi rebutan perhatian dunia, termasuk Malaysia, Australia dan AS. Itu karena rudal yang sangat agresif ini mampu mengendus dan menghantan sasaran sejauh 300 km hanya dalam enam menit. Belum ada rudal antikapal manapun yang mampu menyamai kesaktian rudal yang sampai saat ini baru dimiliki Rusia, Vietnam, Suriah dan Indonesia ini.  Exocet yang umumnya memperkuat kapal-kapal perang regional setidaknya hanya mampu memburu sasaran sejauh 75 km.

Yakhont adalah rudal P-800 Oniks versi ekspor. Dirancang menggunakan pendorong ramjet oleh NPO Mashinostroyeniya pada 1983, rudal berkecepatan Mach 2 ini baru benar-benar berani diuji tembakkan dari pangkalan darat, kapal perang, pesawat udara dan kapal selam sejak 2001. NATO menjuluki rudal yang menyeramkan ini sebagai  SS-N-26. Dari basis rudal ini pula, India selanjutnya mengembangkan PJ-10 BrahMos. Walau dari segi pengalaman tempurnya kalah dengan Exocet, kehadiran Yakhont di Suriah telah bikin kebat-kebit Israel. Agresivitas rudal ini bikin tidak “PeDe” sekutu AS ini karena hanya memiliki penangkal berupa rudal Barak-8 dan Magic Wand. Kalau saja nanti pecah konflik, mungkin ini akan jadi kesempatan Suriah untuk membalas kekalahan yang mereka alami dalam Pertempuran di Latakia pada 1973.(A. Darmawan)

(Ikuti laporang lengkap Armada Jaya XXXI/2012 di Majalah Commando, edisi November 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar